Kumpulan Dzikir & Asma'ul Husna
yang Merupakan Bagian dari
SIFAT ALLAH YANG MAHA PENCIPTA
Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 1)
1. Syai-un ( شيء ) = Yang Ada (6:19)
* Sifat pertama/awal dari sifat-sifat yang ditetapkan
* Allah itu ada
* Isim ini tidak disebutkan dalam AH yang ditetapkan, bukan karena rendah kedudukannya dibanding isim-isim lain yang telah ditetapkan itu.
* Ada sekelompok ulama yang melarang memberi nama Allah dengan ini.
2. Al-Maujud ( المؤ جؤد ) = Maha ada (24:39)
* Nama hakikat dari setiap dzat yang ada wujudnya.
* Sebagian ulama tidak sepakat dengan nama ini.
* HR. Muslim: Allah berada di sisi orang sakit, lupa, haus. ("Mengapa engkau tidak menjengukku...?")
3. Al-Ma'bud ( المعبؤد ) = Maha disembah (13:15)
* Isim ini tidak disebut dalam hadits, namun fi'ilnya terdapat di beberapa ayat AQ.
* Dia berhak dipuja n dipuji dengan segala bentuk penghormatan dan pengagungan.
* Yang menentangnya berarti kafir dalam akidah dan ucapannya (13:15/ 43:87)
* Jika dalam situasi dan kondisi tertentu seseorang masih sebagai hamba Allah, dia tidak disebut kafir, cukup baginya sebutan "orang yang tidak taat" atau "orang yang durhaka" sebab itu pilihan dan kemauannya dalam memenuhi kewajiban (4:36/ 98:5/ 1:5).
4. Al-Madzkur ( المذكور ) = Maha diingat (2:152)
* Dalam AQ disebut dalam bentuk fi'il
* Dzikir: menggerakkan kesadaran dengan hati kepada yang diingat dan mengingatnya.
* Sesuatu disebut dzikir jika diucapkan dengan lisan dan menunjukkan adanya dzikir hati ----> pengagungan Allah.
* Seseorang tidak akan pernah sampai kepada-Nya kecuali dengan membiasakan dzikir kepada-Nya.
* Dzikir tidak dibatasi waktu dan masa (62:10 / 3:191), "Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung."
5. Al Ka-in ( الكاءن ) = Maha Berada
* Tidak ada dalam AH yang sudah ditetapkan
* Isim Ka-in ini juga bermakna benar-benar ada sebelum adanya sesuatu dan setelah adanya sesuatu.
* Tidakada dalam AQ, ada pada beberapa hadits.
6. Al-Qodim ( القديم ) = Maha Terdahulu
* dari 57:3 ( Al Awal)
* merupakan ijtima' ulama
* Dialah yang keberadaannya tidak mengenal permulaan, keberadaannya azali.
* Dia ada dan tak akan pernah sirna
* Ibrah: keberadaan Allah merupakan eksistensi yang bersifat abadi.
* Jika sifat ini tidak (wajib) diberlakukan, maka tidak mungkin Allah itu lebih terdahulu dalam mendahului segala sesuatu yang baru.
* Cara mengetahui bahwa Allah bersifat Al Qodim:
- I'tibar bahwa semua yang ada di dunia adalah hasil ciptaan-Nya, semua ada karena-Nya.
- Dengan memikirkan keagungan Allah
7. Al Awal ( الاؤل ) = Maha Awal
* Disebutkan dalam AQ (57:3) dan hadits
* Menurut pendapat ulama, makna:
- ada sebelum penciptaan makhluk, tidak ada yang bersama dengannya ketika ada-Nya.
- Dia tidak diciptakan
- segala sesuatu yang ada adalah milik-Nya
- Allah yang maha awal di dalam sifat-Nya
_ Allah yang paling pertama mengutamakan cinta kasih kepada para wali-Nya.
8. Al Akhir ( الاخر )
* ada dalam AQ (57:3) dan hadits
* Makna:
- tidak ada sesuatu pun sesudah-Nya
- keberadaan-Nya tidak mengenal batas akhir
- segala sesuatu akan kembali kepada-Nya
- akhir dari yang akhir: Dia menjadikan sesuatu pasti ada batas akhirnya
- maha akhir dengan qodho dan qodar-Nya
- Dia yang pada akhirnya menampakkan cinta pada wali-Nya dan siksa pada musuh-Nya.
* Orang yang pertama dekat dengan Allah adalah orang yang dahulu beriman kepada-Nya. (56: 10-11)
9. Al Baqi ( الباقي ) = Maha kekal (55:27)
* sifat kekalnya Allah berbeda dengan sebutan kekal untuk selain-Nya.
* disebutkan dalam AQ sebagai bentuk fi'il, juga ada dalam hdits
* disepakati ulama sebagai sifat Allah
* keberadaannya tidak akan pernah sirna, mutlak.
Ibrah:
- semua fana kecuali Allah
- memandang dunia dengan pandangan fana
- bersikap zuhud terhadap gemerlapnya dunia
- mengutamakan harta halal
- berharap pada yang kekal, akherat
10. Ad-Da-im ( الداءم ) = Maha Tetap
* semakna dengan Al Baqi
* eksistensi Allah tidak pernah berubah sampai kapanpun
* kekal dan permanentnya Allah tidak seperti surga dan neraka. Kekalnya Allah bersifat abadi dan azali.
abadi = kekal setelah adanya penciptaan
azali = kekal sebelum adanya penciptaan
kekalnya surga dan neraka bersifat abadi tapi tidak azali.
* ibroh:
1. Istiqomah dalam ibadah, senantiasa memuji dan mengagungkan-Nya, selalu menjalin mahabah dengan-Nya.
2. Beramal sesuai kemampuan walau sedikit, secara terus menerus/tetap (70:23/hadits)
11. Al Abad ( الاءبد ) = abadi
* isim ini disebut dalam hadits
12. Ad-Dahr ( الدهر ) = Maha Menguasai Waktu
* disebutkan dalam hadits
* mengandung makna penafsiran, bukan sebenarnya
* dilarang memaknainya dengan maksur menghubungkannya dengan waktu.
* Allah yang menciptakan waktu, menguasai, mengelola, dan mengatur segala urusan di dalamnya.
* dilarang berandai-andai ---- "kalau"
* hendaknya mengisi waktu dengan kedamaian dan mencari ridha Allah.
13. Al Haqq ( الحق ) = Maha Benar
* Disebutkan dalam AQ ( 24:25/ 22:6/62/ 10:30/ 6:66/ 20:114) dan hadits)
* Al Haqq: Yang menentukan adanya kebenaran yang harus diterima dan tidak dapat ditolak
* Makna Al Haqq:
- Adalah Allah Swt (23:71/ 22:6)
- Allah, tidak bisa diingkari keberadaan-Nya
- Allah Maha Benar dan mempunyai kebenaran
- kebenaran AL Qur'an (43:29/ 21:18)
- kebenaran Islam (17:81)
- keadilan (24:25)
- hak harta dalam perjanjian hutang (2:282)
- kejujuran (4:122)
- wajib (7:105)
- hak kepemilikan ( 5:107)
- ketetapan ( HR. Ahmad)
* Ibroh:
1. Tidak ada yang paling haq/benar secara mutlak (absolut) kecuali Allah
2. Segala perintah dan larangan-Nya adalah yang haq, harus dilakukan secara berkesinambungan.
3. manusia harusnya senantiasa melakukan semua bentuk ibadah yang merupakan haq-Nya.
14. Al-Mubin ( المبين ) = Maha Menjelaskan
* Allah menjelaskan yang haq, batil, kebaikan, keberkahan.
* Kita wajib merealisasikan segala sesuatu yang dijelaskan dengan cara merenungkan ciptaan-Nya dalam upaya mengenal-Nya dengan segala sifat-sifat-Nya.
* Mengambil hikmah dengan penjelasan dalam ajaran Allah melalui rasul-Nya.
15. Azh-Zhahir ( الظاهر ) = Maha Jelas (66:3)
* Tafsir 39: 63
لَّهُۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
(Milik-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang yang rugi).
( Laa ilaha illallah - Huwallahu akbar - wasubhanallah wabihamdih - astaghfiullah - wa laa haula walaa quwwata illabillahi awwalu wa akhiru yuhyi wayumitu wahuwa 'alaa kulli syaiin qodir (dzikir pagi n sore 10x)
* Makna Adz-Dzahir:
- Maha jelas tanda-tanda kekuasaan-Nya
- Maha Jelas bagi hamba-hamba-Nya
- Maha jelas kekuasaan-Nya
- Maha jelas dan maha tinggi
- Maha jelas diantara yang jelas
- Maha jelas menguasai orang-orang yang menyombongkan diri
- Maha jelas, Dia mengetahui hal-hal lahir maupun batin
* Makna Al Bathin:
- terhijab-Nya/ tersembunyi dari pandangan makhluk
- tidak bisa dibayangkan
- dapat dirasakan keberadaan-Nya dengan mata batin
- dekat dan maha mengetahui
- menciptakan hal-hal batin
- Maha melihat
* Ibrah
1. Allah maha awal & maha akhir; dzahir & bathin -----> harus dipahami dan diyakini
2. Menjaga amal-amal
16. Al Warits ( الؤارث ) = Maha Pewaris
* 19:40/ 15:23/ 28:58/ 21:105/ 35:32
* menguasakan suatu hal kepada pihak lain (makna lughowi/etimologi)
* Allah masih tetap ada saat para raja lenyap dari bumi
* Semua urusan kembali kepada-Nya
* Sungguh-sungguh beramal sholih untuk mendapatkan warisan surga (7:43)
Bersambung ke
Rahasia Asma.ul Husna (Bag. 4)
Rahasia Asma.ul Husna (Bag. 5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar