Senin, 05 Februari 2024

DOSA BESAR (Tafsir QS. An-Nisa ayat 31)

 { إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا }

[Surat An-Nisa': 31]
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

Apa yang dimaksud dengan "dosa besar"?

Ada beberapa pendapat terkait dengan defenisi dosa besar, baik menurut pendapat para sahabat Rasulullah Saw maupun para ulama sesudahnya.

Menurut Ibnu Abbas ra. (sahabat dan sepupu Nabi Saw.), dosa besar adalah:
* semua dosa yang diancam neraka oleh Allah
* semua dosa yang ditetapkan neraka oleh Allah atasnya atau murka atau laknat atau siksa
* semua yang dilarang Allah
* seluruh bentuk kemaksiatan kepada Allah

Berikut daftar sebagian dosa besar yang yang tercantum dalam tafsir Ibnu Katsir yang menafsirkan ayat 31 surat An-Nisa berdasarkan ayat dan hadits.

1. Membunuh tanpa alasan syar'i
2. Memakan harta orang lain dg cara batil.
3. Syirik
4. Sihir
5. Riba
6. Makan harta anak yatim
7. Lari dr medan perang
8. Menuduh zina pd wanita yg tdk melakukannya
9. Durhaka kepada orang tua (muslim)--> membuat dua ortu menangis termasuk durhaka (Ibnu Umar)
10. Melakukan kemaksiatan di Baitul Haram
11. Kesaksian duata
12. Berzina
13. Minum khamr
14. Sumpah yg mengandung keduataan
15. Mencaci orang tua orla lalu orang itu membalas dg mencaci ortu sendiri
16. Mencemarkan kehormatan seorang muslim
17. Putus asa dr pertolongan Allah
18. Putus asa dr rahmat Allah
19. Mencuri
20. Merugikan ahli waris dalam berwasiat. 
  
Seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas, "Dosa-dosa besar itu ada berapa, tujuh?" Maka Ibnu Abbas menjawab, "Lebih mendekati tujuh ratus daripada kepada tujuh, hanya saja tidak ada dosa besar bila diikuti dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil bila dilakukan terus menerus."

Namun, perkataan Bilal bin Saad juga harus kita perhatikan,
"Janganlah engkau melihat kecilnya maksiat, tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat."

Kamis, 01 Februari 2024

Tips Agar Gemar Membaca


Mungkin kita pernah merasa iri saat bertemu dengan orang yang begitu percaya diri dalam bergaul. Dengan siapapun, dia bisa ngobrol dengan percaya diri, seolah tidak akan kehabisan bahan untuk terus melayani mitra bicara.

Atau, pernahkan kita bertemu dengan orang yang begitu luas wawasannya? Menghadapi permasalahan hidup dengan tetap tenang? Atau menjadi tempat orang lain bertanya dan berkonsultasi?

Bisakah menjadi dua sosok di atas jika yang bersangkutan malas membaca?

Biasanya, kedua tokoh seperti gambaran di atas adalah sosok manusia yang sangat suka membaca.

Selain gambaran dua sosok di atas, saya juga menemukan beberapa tokoh besar, baik di masa lalu maupun kini, yang ternyata mereka adalah orang yang sangat banyak membaca. Bahkan, saat menonton film yang berlatar belakang kekaisaran China kuno, tokoh-tokoh pentingnya ditunjukkan sangat dekat dengan sumber bacaan. Mereka punya ruang khusus membaca dan waktu yang disediakan, walaupun sibuk dengan urusan jabatan.

Ingin menjadi seperti mereka? Bukankah hidup akan jauh berarti dan bermanfaat jika kita memiliki simpanan ilmu dan wawasan yang luas?

Bagaimana dengan kita? Seberapa merasa butuh membaca? Bagaimana agar gemar membaca?


Cari alasan sebanyak-banyaknya

Kita akan antusias melakukan sesuatu karena alasan tertentu. Demikian halnya dengan membaca, kita akan dengan senang hati melakukannya jika memiliki alasan kuat sebagai dorongannya. Kalau kita sudah senang membaca, maka ingin mencapai rasa senang itu yang menjadi alasannya.

Bagi yang belum senang dengan aktivitas membaca, alasan kebutuhan bisa menjadi pilihan. Kebutuhan disini bisa berkaitan dengan tuntutan profesi atau kepentingan tertentu.


Memahami urgensi membaca

Kita akan melakukan sesuatu jika memahami arti pentingnya. Cari sebanyak mungkin, pentingnya atau manfaatnya membaca. Berikut diantaranya:

-  menambah informasi dan pengetahuan.
-  mengasah cara berpikir

Hubungan membaca dengan cita-cita

Setiap kita memiliki cita-cita yang akan dicapai dalam hidup. Apapun itu, bisa dipastikan dalam upaya pencapaiannya kita butuh banyak membaca. Semakin banyak yang kita baca terkait dengan bidang yang ingin kita gapai, akan bertambah semangat kita dalam upaya mencapainya karena semakin besar cinta kita pada cita-cita itu.

Hubungan membaca dengan kecerdasan

Saat memperhatikan anak-anak, di usia dininya ada yang sudah begitu menampakkan minat membaca, namun sebagian lagi kurang tertarik dengan benda yang disebut buku. Muncul dalam benak saya, sebenarnya anak yang gemar membaca itu karena memang memiliki kecerdasan dari lahirnya ataukah mereka lebih cerdas karena membaca? Yang jelas, nampak nyata keterkaitan antara kecerdasan dengan minat membacanya.

Makna membaca

Membaca memiliki makna yang berbeda-beda bagi sebagian orang.

* Membaca berarti mengeja barisan huruf. 
 
Jenis membaca ini kita temukan pada orang yang sedang belajar membaca merangkai kata atau pada orang yang sedang tilawah Al-Qur'an.

Apa tujuannya?

Bagi yang sedang belajar membaca, tujuannya adalah agar bisa membaca, tentunya. Namun, bagi yang tilawah Al-Qur'an, secara merangkai kata, sudah selesai. Sudah bisa membaca, tapi tidak paham artinya, tidak tahu isi pesan yang dibacanya.

Jadi, mengapa masih juga mau berlelah-lelah membaca yang dari bacaan itu tidak mendapatkan pesan?

Bedanya Al-Qur'an dengan bahan bacaan lain, ada pada nilai melakukannya. Membaca Al-Qur'an bernilai ibadah. Dari setiap hurufnya Allah menjanjikan ganjaran kebaikan. Jadi sangat dipahami, mengapa tilawah tetap dilakukan walaupun tidak memahami isi pesan di dalamnya. Dan ini juga sebuah bukti bagi yang merasa kurang suka membaca, bahwa ternyata kita bisa tetap membaca walaupun kurang suka.

* Membaca berarti mendapatkan pesan/manfaat dari yang dibaca.

Ini menjadi motivasi kuat seseorang terus membaca. Dia akan meletakkan buku yang dipegangnya ketika menyadari tidak akan mendapatkan manfaat dan membuang-buang waktu dengan membacanya. Di sini arti penting kita menentukan tujuan membaca, sehingga dengan cepat menemukan manfaat dari buku yang dibacanya. Hal ini menjadi dorongan kuat untuk terus menambah buku-buku yang harus dibacanya.

* Membaca berarti bersenang-senang

Ini bagi pembaca cerita atau fiksi. Tujuannya ingin bersenang-senang, memenuhi kebutuhan rekreasinya. Biasanya, kecenderungan ini yang dimanfaatkan penulis idealis untuk menyelipkan pesan-pesan bermanfaat.


Hambatan dalam membaca

Berbagai hal dijadikan alasan untuk tidak membaca:

- Kesibukan

Kalau memang berbagai kesibukan menjadi alasan kita untuk tidak membaca, maka jadikan membaca sebagai salah satu kesibukan kita. Dengan begitu kita merasa wajib melakukannya. Mungkin bisa dilakukan secara bertahap.

- Tidak ada waktu

Demikian halnya dengan ketersediaan waktu. Mengapa untuk hal lain kita sediakan waktu sedangkan untuk membaca tidak? Hal ini biasanya karena kita tidak menganggap membaca sebagai hal yang penting dan mempengaruhi hidup. Kalau hal lain kita anggap penting, maka membaca juga bisa dimasukkan ke daftar hal yang penting.
Kita bisa melakukannya secara bertahap. Mungkin di awal agak dipaksakan, tetapi dengan konsistensi, lama kelamaan kita akan terbiasa dengan aktivitas membaca.

- Kurangnya bahan bacaan.

Kurangnya karena apa? Sulit mendapatkan buku atau tidak ada anggaran untuk membeli buku?
Kalau terkait dengan anggaran belanja rumah tangga yang memang benar-benar sulit untuk membeli buku, kita bisa meminjamnya di perpustakaan atau teman, asal amanah.
Selain itu, kita bisa memanfaat hp, memilih bacaan yang bermanfaat. Banyak blog atau web yang berisi konten yang bisa kita telusuri, walaupun memang tidak senikmat ketika membaca buku. Atau ada beberapa netizen yang berbauk hati membagikan ebook atau jurnal yang dibuatnya secara gratis. Biasakan diri membuka link yang berisi tulisan panjang. Selain agar kita sempurna menyerap informasinya juga untuk sangat bermanfaat saat membaca buku.



Mengatasi jenuh membaca

Biasanya kita akan merasa jenuh membaca buku-buku yang isinya berat. Butuh analisa dan pemikiran. Untuk tetap menjaga mood membaca, kita perlu selingi dengan membaca buku-buku yang ringan seperti novel atau bacaan fiksi lainnya.
Jangan merasa bersalah atau membuang-buang waktu, bagaimanapun, jiwa kita butuh refreshing.


catatan 20 April 2020

Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 5)

  Kumpulan Dzikir Asma’ul Husna Yang Berkaitan Dengan Sifat ALLAH YANG MAHA PENCIPTA Rahasia Asma'ul Husna (Bag.1)  Rahasia Asma...