Kumpulan Dzikir Asma’ul Husna Yang
Berkaitan Dengan Sifat
ALLAH YANG MAHA PENCIPTA
1. Allah ( الله ) (7:180)
·
Isim ini mengandung semua hujjah dalam
semua Asma’ul Husna
·
Isim paling agung dalam deretan Asma’ul
Husna
·
Isim ini sudah dikenal seluruh umat dari dulu
(31:25/ 12:106) tetapi bukan berarti meunjukkan pemahaman yang memadai,
kebanyakan kontradiktif.
·
Allah senantiasa menjaga rahasia-Nya yang
penuh hikmah berkaitan dengan isim ini.
·
Isim ini tidak boleh untuk nama manusia.
·
Kiamat terjadi saat tidak ada lagi yang
menyebut Allah.
·
Isim ini khusus untuk mengucapkan sumpah.
·
Allah berhak mewujudkan keinginan hamba
yang dikehendakinya dan berhak pula tidak mewujudkannya.
·
Keistimewaan isim _
لله <---- ا -- الله --à Lillahimulkussamawati….. kepunyaan-Nya…
له <----- ال -- الله --à wa lahu kullu syaiin…hanya bagi-Nya
ه <----- الله -- الله --à qul huwallahu… Dialah…
2. Allahumma ( اللهم ) = Ya Allah
·
Sebagian ulama berpendapat, Allahumma
mencakup semua asma’ul husna.
3. Huwa (هؤ) = Dia
·
Ulama sufi memasukkan _ sebagai asmaul
husna
4. Al Ilah ( الاءله ) = Tuhan yang disembah (6:3)
·
Ilah yang wajib disembah hanyalah Allah
·
Juga bermakna Ar Rabb (Tuhan)
·
Yang dapat memberikan mudharat dan manfaat.
·
Maha Tinggi dan Maha Agung.
·
Dia, yang semua perbuatan merujuk
kepada-Nya.
5. Yaa laailaha
illaa huwa (يالاءله الاهؤ)
= wahai yang tidak ada Tuhan selain Dia.
6. & 7 Yaa
ni’mal maula w ani’mannashir (يانعم المولى ونعم النصير ) = Wahai yang sebaik-baik yang mewakili
dan sebaik-baik penolong.
7.
8. Al Hayyu (الحي) = Yang Maha Hidup (28:88/ 25:58/ 40:65)
9. Al Hakiim (الحكيم) = Yang Maha Menentukan Keputusan
·
Al Alim dan memiliki hikmah atau kebijaksanaan.
·
Membentuk, menentukan, Menyusun dan
mengatur segala hal.
·
Ali bin Abi Thalib: Al Hikmah adalah
memahami AQ (2:269)
·
Hakikat hikmah: merelevansi (menyesuaikan)
kebenaran dan keadaan dalam kata dan perbuatan.
10. As Sayid (السيد) = Yang dipertuan
·
Allah memiliki keagungan dan kemuliaan
mutlak.
·
Hendaknya mencari kemuliaan, sehingga dapat
membawa kaumnya pada kebenaran dan dapat menolong saudaranya.
11. Al Jalil (الجليل ) = Yang Maha Memiliki Kebesaran (55:78)
·
Yang mempunyai kemuliaan.
·
Gabungan dari semua arti kebaikan: tinggi,
agung, mulia.
·
Tidak ada Yang Maha Agung mutlak kecuali
Allah.
·
Memahasucikan-Nya.
·
Memuliakan orang yang memuliakan Allah;
ahlul qur’an, pemimpin, muslim yang sudah beruban.
·
Menghadap Allah dengan penuh konsentrasi,
hati bersih, tidak sibuk dengan aktivitas lain.
12. Dzul Jalal (
ذؤاجلال ) = Yang Mempunyai Keagungan (55:27)
·
Perbanyak dzikir dzul jalali wal ikrom
13. Al Badi’ (البديع ) = yang maha mengadakan
·
Menciptakan sesuatu tanpa ada contoh
sebelumnya dan bukan dari sesuatu.
·
Ahli hikmah: setiap sesuatu dari alam yang
besar memiliki tandingan di alam yang kecil, yaitu yubuh manusia (95:4/51:21).
Tubuh manusia adalah bentuk alam kecil.
14. Al Bari (البارىء) = yang maha mengadakan (59:24)
·
Yang maha mengadakan dan meniadakan.
·
Tidak ada yang bisa mengadakan secara utuh
selain Allah.
·
Allah yang menciptakan benda, dampak dan
segala sesuatu hingga watak.
·
Seorang hamba tidak layak sombong karena
hanya diciptakan dari lumpur.
15. Adz Dzari (اذارىء ) = yang maha pembuat berkembang biak.
·
Druriyah = keturunan
·
Tidak ada yang mampu menciptakan kecuali
Allah.
·
Berlindung dari keburukan sesuatu yang
Allah ciptakan.
16. & 17 Al
kholiq wal kholaq (الخالق ؤالخلاق ) = Sang pencipta dan maha pencipta
17.
·
Al Khaliq = pencipta, Al Khalaq = bentuk
hiperbola = sang pencipta.
·
Allah yang menentukan menentukan ukuran
setiap penciptaan.
·
Al Khalaq: Allah menentukan takdir pada
zaman azali secara keseluruhan yang menjadi pemula dari ciptaan yang lebih
terperinci.
·
Allah yang menciptakan usaha orang-orang
yang berusaha dan kemampuan orang-orang yang mampu secara sendirian dan
menentukan kadarnya.
18. Al Munsyi (اامنشى ) = yang maha
menumbuhkan (56:72)
19. Ash Shuni’ (الصانع ) = yang maha membuat
·
“Janganlah sampai salah seorang di antara
kalian berkata,’Yaa Allah ampunillah aku jika Engkau berkehendak. Yaa Allah,
kasihilah aku jika Engkau berkehendak.’ Hendaklah bersungguh-sungguh di dalam
berdoa, karena Allah Maha membuat apapun yang Dia kehendaki tanpa ada yang
memaksa-Nya. ( HR,Malik/Ahmad/Bukhori/Muslim, dll)
·
Wajib tahu akan suatu pekerjssn agar bisa
hidup dengan pekerjaan itu dan tidak menjadi beban orang lain. (21:80/25:20).
Nabi Daud: ahli besi, Nabi Adam: pembajak/tani, Nabi Nuh: tukang kayu, Lukman:
penjahit, Thalut: tukang samak.
20. Al Fathir ( الفاطر ) = Yang Maha Membuat (6:14)
·
Allah pencipta seluruh yang ada dan
merupakan perbuatannya yang pertama secara mutlak tanpa diawali yang lain atau
contoh yang mendahului.
·
Membelah ciptaan (17:51) manusia berasal
dari segumpal daging. Membelah jadi langit dan bumi (21:30)
21. Al Badi ( البادىء ) = Yang memulai (30:27/ 7:29)
·
Tidak ada pencipta, pembuat, pengada dan
yang memulai juga tidak ada yang berbuat secara mutlak kecuali Allah.
22. Al Mushowwir
( اامصؤر ) = Yang memberi rupa(59:25/ 3:6)
·
Pembentukan yang menghasilkan keadaan yang
menjadi identitasnya dan membedakannya dengan yang lain.
·
Jangan menggambar/membentuk yang bernyawa:
manusia dan hewan.
23. Al Muqoddir
( المقدر ) = yang menentukan ukuran
(77:23)
·
Makna lain: Keputusan, kesempitan,
kekuasaan.
24. AL Malik ( الملك ) = Maha Raja (1:4)
·
Berbagai makna: memiliki hari pembalasan,
menguasai hari pembalasan, pemberian dan pencegahan, kekuasaan, pembalasan atas
perbuatan baik/buruk, penolong dan bala tantara.
·
Dia akan melakukan sesuatu yang Dia
kehendaki, menghukumi apapun yang Dia inginkan.
·
Dia jujur dalam melaksanakan janji dan
ancaman-Nya.
25. Al Jabbar ( الجبار ) = yang maha angkuh
·
Allah tidak membutuhkan pengikut.
·
Tidak akan memaafkan siksa setelah ada
alasannya, meskipun Dia menerima orang yang terpaksa ketika ia meminta maaf
dari kesalahan
·
Tidak sulit mencurahkan. Apabila Dia
memberi, Dia memberi dari kelapangan, Apabila Dia mencegah, Dia mencegah karena
hikah, tanpa keterpaksaan.
·
Tidak peduli dengan orang-orang yang
melanggar dan tidak gembira dengan yang Ikhlas.
·
Tidak bertentangan dalam perbuatan
·
Kehendak-Nya tidak dapat ditahan.
26. Al
Mutakabbir ( المتكبر)
– Yang Maha Sombong
·
Keagungan dan kebesaran hanya milik Allah
·
Di hadapan-Nya seorang hamba merasa hina,
kecil dan butuh kepada-Nya.
·
Jauhi kesombongan, orang sombong dan orang
munafik
·
Bersikap lemah lembut dan tawadhu pada
orang beriman.
·
Bersikap keras pada musuh Allah.
Bersambung ke Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 6)